Inikah kabar baik itu, paman? suara geluduk di utara kembang dadap, burung jalak dan benih-benih dipilih malam hari aku berdiam diri di belakang rumah, bersandar pada kayu-kayu bekas seperti seorang kakek yang mengingat sekantung beras di masa kolonial Pajjer lagguh arenah pon nyonarah Bapak tanih se tedung pon jege’eh* Orang-orang menoleh ke sana-ke sini, seperti ingin bertukar senyum kalau tidak senin, ya rabu, kalau tidak rabu barangkali jumat jangan makan di pintu, jangan memakai baju terbalik, jangan membuang sisa makanan, nanti menghambat hujan turun, nanti cuma geluduk yang datang, nanti benih-benih terganggu, lalu kurus tumbuhnya. Ngala’ are’ so landuk tor capengah Bau lorkong dan tanah ladang menguap sampai ke dapur-dapur hai baunya sudah datang, baunya perempuan dipinang ada ibu menampih la’as, ada ibu memandang ke luar jendela ada ibu menyapa mau ke mana, ada kaki tergesa membawa sasmita ada aku bersandar pada kayu-kayu bekas seperti seorang kakek memandang langit, melihat ...