Seharusnya aku tak perlu mengingatmu
tapi siapakah yang setia menjaga ingatan
seperti tentara di depan gardu?
kamu lebih cepat datang dari apa
dan siapapun. Lebih cepat
dari bau harum secangkir kopi
Bau tubuhmu menyerbu
dari arah tak terduga
Di kamar mandi
uap air hangat menjelma ribuan
burung hitam bermata merah. Menyerbu
dan memecahkan cermin. Dalam bak
langit dipenuhi bangkai ikan
Sisiknya berjatuhan dari rambutku
Seharusnya aku pergi ke sebuah tempat
meski tak pernah lagi aku tahu jarak
antara pergi dan pulang. Di antara
keduanya aku mendengar
suara langkah kakimu
Pada sebuah pagi
potongan kuku jari tanganmu jatuh
ke dalam cangkir kopiku. Kamu berdiri
di halaman dengan seikat bunga dan seekor
anjing hitam bermata satu. Seharusnya
aku menyebut namamu dan siapa
yang mengutusmu. Tapi kamu
bukanlah sebuah nama
Siapapun kamu
duhai, masuk, dan ini
ambillah...
2011
Ahda Imran
tapi siapakah yang setia menjaga ingatan
seperti tentara di depan gardu?
kamu lebih cepat datang dari apa
dan siapapun. Lebih cepat
dari bau harum secangkir kopi
Bau tubuhmu menyerbu
dari arah tak terduga
Di kamar mandi
uap air hangat menjelma ribuan
burung hitam bermata merah. Menyerbu
dan memecahkan cermin. Dalam bak
langit dipenuhi bangkai ikan
Sisiknya berjatuhan dari rambutku
Seharusnya aku pergi ke sebuah tempat
meski tak pernah lagi aku tahu jarak
antara pergi dan pulang. Di antara
keduanya aku mendengar
suara langkah kakimu
Pada sebuah pagi
potongan kuku jari tanganmu jatuh
ke dalam cangkir kopiku. Kamu berdiri
di halaman dengan seikat bunga dan seekor
anjing hitam bermata satu. Seharusnya
aku menyebut namamu dan siapa
yang mengutusmu. Tapi kamu
bukanlah sebuah nama
Siapapun kamu
duhai, masuk, dan ini
ambillah...
2011
Ahda Imran
Komentar
Posting Komentar