Hari ini tubuhku terasa ringan
bayi-bayi berterbangan dari kedua lenganku
mengelilingi jejak-jejak kaki yang terisi air –
sebelum angin bergerak. Sebelum
burung gagak itu terbangun
Kutinggalkan penginapan
dalam tubuhku bayi-bayi itu kembali tidur
berselubung kain hitam aku berjalan dengan sepasang
kaki milik seorang penari. Tak ada lagi yang harus
kupikirkan. Juga pertanyaan, mengapa seluruh
kemalangan selalu membuatku merasa lebih
baik dari sebelumnya? Atau kebencianku
pada segala yang menetap
Di kedai kopi. Angin membawa bau tubuhku
orang-orang menemukanku. Aku adalah segala
yang mereka benci. Seperti tersebut di mulut
kaum paderi. Di bawah langit biru kubiarkan
mereka membunuhku
Sepasang mataku memandang
burung gagak itu berputar-putar
Hari ini dunia tubuhku terasa ringan
kubiarkan bayi-bayi bermain di jejak-jejak
kaki yang terisi darah. Berselubung jubah
para paderi aku menitis di kerling mata
seorang penari. Menggerakkan angin
Memanggil ribuan burung gagak
2012
Ahda Imran
bayi-bayi berterbangan dari kedua lenganku
mengelilingi jejak-jejak kaki yang terisi air –
sebelum angin bergerak. Sebelum
burung gagak itu terbangun
Kutinggalkan penginapan
dalam tubuhku bayi-bayi itu kembali tidur
berselubung kain hitam aku berjalan dengan sepasang
kaki milik seorang penari. Tak ada lagi yang harus
kupikirkan. Juga pertanyaan, mengapa seluruh
kemalangan selalu membuatku merasa lebih
baik dari sebelumnya? Atau kebencianku
pada segala yang menetap
Di kedai kopi. Angin membawa bau tubuhku
orang-orang menemukanku. Aku adalah segala
yang mereka benci. Seperti tersebut di mulut
kaum paderi. Di bawah langit biru kubiarkan
mereka membunuhku
Sepasang mataku memandang
burung gagak itu berputar-putar
Hari ini dunia tubuhku terasa ringan
kubiarkan bayi-bayi bermain di jejak-jejak
kaki yang terisi darah. Berselubung jubah
para paderi aku menitis di kerling mata
seorang penari. Menggerakkan angin
Memanggil ribuan burung gagak
2012
Ahda Imran
Komentar
Posting Komentar