Kota ini berasal dari lumpur dasar danau yang menempel di sepatu seorang Gubernur Jenderal.
Lalu tuan-tuan perkebunan membuat kota ini dari sisa-sisa kecantikan seorang germo yang didatangkan dari Paris. Kota tempat tuan-tuan perkebunan pelesir. Belanja dan bergaya. Mereka membawa juga banyak sekolah. Sekolah yang mengajak anak-anak Inlander melihat barisan orang menyerbu penjara Bastille.
Kota ini berangin seperti perempuan yang berbisik di balik daun telingamu.
Mari belanja. Orang-orang membawa tubuhnya ke toko baju. Menumpuk tubuhnya dalam troli. Taruh saja tubuhmu di situ. Seorang walikota akan mendorongnya. Ia memakai sepatu Gubernur Jenderal. Mengajakmu mengelilingi seluruh toko baju di kota ini. Toko baju yang membuat kota ini menjadi ruang rias dalam gedung sandiwara. Gedung sandiwara dengan panggung yang tak punya ingatan.
Lihat. Penunjuk arah di kota ini. Semua menuju toko baju, mall, apartemen yang semua namanya terapung-apung dalam bahasa Inggris. Di depan kasir kau menerima senyum puas para gadis muda yang manis. Senyum untuk kartu kredit dan tubuhmu yang terlipat dalam kantung toko baju.
Kota ini kuah batagor yang menetes dari ruang sauna dan panti pijat.
Mari makan. Udara kota ini membuatmu selalu merasa lapar. Bawa tubuhmu ke mana saja. Kota ini akan memasak apa saja untuk tubuhmu. Kota ini meja makan besar. Meja makan yang dipenuhi bunga-bunga plastik, steak dan kuah batagor yang menetes dari ruang sauna dan panti pijat. Kau bisa makan sambil mendengarkan suara angklung atau karinding underground. Atau suara lemah anak-anak mengamen yang bernyanyi hanya dengan menepuk-nepuk tangannya. Memakai kaos Persib.
2012
Ahda Imran
Lalu tuan-tuan perkebunan membuat kota ini dari sisa-sisa kecantikan seorang germo yang didatangkan dari Paris. Kota tempat tuan-tuan perkebunan pelesir. Belanja dan bergaya. Mereka membawa juga banyak sekolah. Sekolah yang mengajak anak-anak Inlander melihat barisan orang menyerbu penjara Bastille.
Kota ini berangin seperti perempuan yang berbisik di balik daun telingamu.
Mari belanja. Orang-orang membawa tubuhnya ke toko baju. Menumpuk tubuhnya dalam troli. Taruh saja tubuhmu di situ. Seorang walikota akan mendorongnya. Ia memakai sepatu Gubernur Jenderal. Mengajakmu mengelilingi seluruh toko baju di kota ini. Toko baju yang membuat kota ini menjadi ruang rias dalam gedung sandiwara. Gedung sandiwara dengan panggung yang tak punya ingatan.
Lihat. Penunjuk arah di kota ini. Semua menuju toko baju, mall, apartemen yang semua namanya terapung-apung dalam bahasa Inggris. Di depan kasir kau menerima senyum puas para gadis muda yang manis. Senyum untuk kartu kredit dan tubuhmu yang terlipat dalam kantung toko baju.
Kota ini kuah batagor yang menetes dari ruang sauna dan panti pijat.
Mari makan. Udara kota ini membuatmu selalu merasa lapar. Bawa tubuhmu ke mana saja. Kota ini akan memasak apa saja untuk tubuhmu. Kota ini meja makan besar. Meja makan yang dipenuhi bunga-bunga plastik, steak dan kuah batagor yang menetes dari ruang sauna dan panti pijat. Kau bisa makan sambil mendengarkan suara angklung atau karinding underground. Atau suara lemah anak-anak mengamen yang bernyanyi hanya dengan menepuk-nepuk tangannya. Memakai kaos Persib.
2012
Ahda Imran
Komentar
Posting Komentar