Di delta sungai, pohon-pohon tumbuh
dalam air. Di situ ikan-ikan menyimpan telurnya,
sebelum kembali berenang ke hulu. Dari arah
laut entah siapa menahan gerak angin. Daun
dan ranting lepas, menempel di udara, seperti
motif di kain selendang ibu
Kutemukan juga bagian lain di luar apa
yang tak bisa kutuliskan sebagai puisi, sesuatu
yang tak menyerupai apapun. Orang-orang
menangis di rambutku, sedang kedua kakiku
lepas dan hanyut
Air dan angin menghilang
tanah dan langit begitu lengang
Di delta sungai, gerimis dan pohon
membuat upacara. Ikan-ikan menyerahkan
telurnya sebagai sesaji. Pulau-pulau terurai. Laut
membuka pintu angin, menghembuskan sesuatu
yang tak bisa kutuliskan sebagai puisi
burung-burung melepas sehelai rambutku
sehelai,
sehelai,
dan sehelai lagi
sedang jemari tanganku
terus berjatuhan
2001-2006
Ahda Imran
dalam air. Di situ ikan-ikan menyimpan telurnya,
sebelum kembali berenang ke hulu. Dari arah
laut entah siapa menahan gerak angin. Daun
dan ranting lepas, menempel di udara, seperti
motif di kain selendang ibu
Kutemukan juga bagian lain di luar apa
yang tak bisa kutuliskan sebagai puisi, sesuatu
yang tak menyerupai apapun. Orang-orang
menangis di rambutku, sedang kedua kakiku
lepas dan hanyut
Air dan angin menghilang
tanah dan langit begitu lengang
Di delta sungai, gerimis dan pohon
membuat upacara. Ikan-ikan menyerahkan
telurnya sebagai sesaji. Pulau-pulau terurai. Laut
membuka pintu angin, menghembuskan sesuatu
yang tak bisa kutuliskan sebagai puisi
burung-burung melepas sehelai rambutku
sehelai,
sehelai,
dan sehelai lagi
sedang jemari tanganku
terus berjatuhan
2001-2006
Ahda Imran
Komentar
Posting Komentar