sajak iany
rumah di bawah pohon jambu
seorang lelaki berlari-lari
dari kota yang tak punya tanda
kecuali tubuh,
yang tak lagi utuh
ia mencari rumah
di bawah pohon jambu
yang setahun lalu
ia biarkan berdebu
di situ, di ambang pintu
ada perempuan
menampi beras
melambai,
minta di hampiri
ia melihat lelaki
yang begitu lama
menunggu tatapan itu
lelaki bertanya
terbata
“mengapa ada sebuah pintu
di matamu,
belum lengkapkah
kepulanganku di tubuhmu?”
perempuan pun cemas
hingga beras di tangannya
terhempas
lantas
dengan tubuh melemas
ia bergegas,
melepas tatapan lelaki
yang dulu
ia berikan
tubuh: selembar daun jambu
utuh
tempatnya menyimpan peluh
lelaki tak ingin tahu
juga tak ingin berlalu
“dulu kau tak singgah…”
perempuan tak berani
meneruskan
ia terdiam,
memeluk seseorang.
matanya
menerawang
mei-juni2007
rumah di bawah pohon jambu
seorang lelaki berlari-lari
dari kota yang tak punya tanda
kecuali tubuh,
yang tak lagi utuh
ia mencari rumah
di bawah pohon jambu
yang setahun lalu
ia biarkan berdebu
di situ, di ambang pintu
ada perempuan
menampi beras
melambai,
minta di hampiri
ia melihat lelaki
yang begitu lama
menunggu tatapan itu
lelaki bertanya
terbata
“mengapa ada sebuah pintu
di matamu,
belum lengkapkah
kepulanganku di tubuhmu?”
perempuan pun cemas
hingga beras di tangannya
terhempas
lantas
dengan tubuh melemas
ia bergegas,
melepas tatapan lelaki
yang dulu
ia berikan
tubuh: selembar daun jambu
utuh
tempatnya menyimpan peluh
lelaki tak ingin tahu
juga tak ingin berlalu
“dulu kau tak singgah…”
perempuan tak berani
meneruskan
ia terdiam,
memeluk seseorang.
matanya
menerawang
mei-juni2007
yth editor puitika net
BalasHapuskiranya puisi ini bisa masuk nominasi sayembara
Dear Iany
BalasHapusNominasi Sayembara dipilih oleh tim puitika terkait dengan sayembara Puisi Bulan Ini. Iany bisa mengirimkan kembali puisinya untuk dilombakan apabila puitika.net mengadakan kembali sayembara Puisi Bulan Ini. Tentunya sayembara ini memiliki tema-tema tertentu yang harus diikuti oleh peserta. Untuk saat ini Puitika.net sedang mempersiapkan lagi sayembara tersebut. Jadi tunggu saja dan tetap berkarya ya?
Tim Puitika
kesepianku menjadi ajaib dalam sajakmu
BalasHapusserupa gagal kuterjemahkan isyarat pohon yang kubayangkan murung dengan sejuta kesunyian
tanpa rumah
bayangkanlah tentang bayanganku
yang sekarat dan seperti hari hari
liar
tiba tiba kota berubah ngeri
dan tak ada yang kuimajikan
selain aku terkapar di tepi
sajakmu
juni 2007
tak hanya sepi
BalasHapuskugambar di bayang rumah
yang lekas berubah warna
banyang tubuhmu
pun sekarat
melengkapkan nama luka
luka tanpa nama
12juni 2007
setelah sajakmu
BalasHapussemua bayang bayang menjadi abadi
dengan semua mendung dan awan kota yang terlelap
seolah ketakutanku melahirkan rumput rumput
serupa jejak ku terpaku di tepi salib
tapi malam ini sajakmu menjelma jadi sayap kunang
dan sejuta kesepianku tak berarti
seolah sayap sayap keabadianku terlempar di bulan
juni 2007
berulang kauteriakkan bulan
BalasHapusmenjadi bayang yang abadi
dalam sajak senyap
aku tergagap
mendapatkan bayangmu
terdampar di sana
terpaku
tertikam
begitu dalam.
bayang adalah kekasih tubuh
dalam tawanan terang
maka kaulah terang pada bulan itu
juni07
iany, mahasiswa pecinta teater dan sastra universitas lampung