Langsung ke konten utama

Neither Here or Elsewhere


Cloudy sky today depicts my feeling

Flocks of birds are lazy to fly

I myself trap in a silence   

Freezing and chilling had pass

However my heart remains unchanged

My dream, my emotion, my longing

Sky suddenly changes it colours

From blue sea into dark land

Neither here or elsewhere

I straight myself to be sensitive

Cloudy sky could you away for a while

Noisy around me but i feel the opposite


Komentar

  1. Hi, Bro!
    It's a great english Poems. You said that you live in the Oz now.
    Tapi, ternyata ada beberapa grammatical errors he. Let me point 'em out here!

    Grouping of birds--> apakah semestinya bukan flocks of birds? this one is more common and reasonable
    my hearth still unchanged--> apakah semestinya bukan my heart (bukan hearth) is/was (harus ada to be) still unchanged?
    My around is noisy but--> it sounds so indonesian. bukankah semestinya my surrounding atau around me, it's noisy

    Basically, secara bahasa dan secara gaya, puisi anda masih sangat indonesia sekali. you know what, dalam sejarah puisi inggris, sebagian besar puisi ditulis dengan kalimat lengkap, bukannya kalima patah-patah seperti yang khas dalam khazanah sastra indonesia. di indonesia, seorang kritikus sastra pernah curiga bahwa para penyair itu memakai kalimat tak lengkap karena mereka memang kurang menguasai struktur bahasa indonesia. makanya, saat dihadapkan pada menulis esai, banyak sekali penyair yang kelabakan.
    dalam khazanah sastra inggris, sebagian besar puisi tampil dengan kalimat lengkap yang tak kekurangan keindahannya. ada seorang penyair yang memutuskan untuk tidakmenggunakan gaya tersebut, sebut saja e.e. cumming. selain itu, hanya beberapa saja yang berlaku begitu.
    i think that's all from me. hope it can contribute to the development of your career as a poet!
    regards,
    Lintang Dalu (guru bahasa Inggris yang pernah gagal menjadi dosen sastra inggris)

    BalasHapus
  2. Makasih banyak Mas Lintang

    Wah saya seneng sekali ada yang memberi masukan bagus sekali, InsyaAlloh saya akan berusaha memperbaikinya,,,kalo boleh sedikit bercanda ni mas, di Australia itu bahasa inggrisnya agak beda,,tapi yang jelas grammar dan structure harusnya sama, hanya beberapa bahasa sini yang gak sama dengan gaya British atau Amerika.

    boleh tahu e-mail anda,,,neither here or elsewhere ini saya tulis langsung di Puitika jadi maaf ya grammarnya banyak yang gak masuk.

    BalasHapus
  3. mas slamet,
    monggo imel-imelan. saya di lintang_dalu@yahoo.com.sg
    have a nice time down there
    cheers,
    lintang dalu

    BalasHapus
  4. wah jadi bisa belajar banyak
    mohon lebih banyak masukannya p(n_n)q

    BalasHapus
  5. terima kasih atas saran-sarannya, monyan? boleh tahu nama sebenarnya, atau e-mailnya juga boleh. thanks

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Membincang Telimpuh Hasan Aspahani

Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”

Puisi-Puisi Emong Soewandi

MOSAIK SEBUAH JEMBATAN KEDUKAAN kedukaan kini mesti diseberangi dengan berat yang mungkin tak terimbangkan antara aku dan keinginan, serta hati yang telah tertatih membimbing imajinasi ke puisi romantik tentang laut dan pelangi. maka jadilah bentuk dan garis bersinggungan tak-beraturan tanpa pangkal tanpa akhir tanpa isi tanpa tubuh adalah kegelisahan sebagai sandi-sandi rahasia yang memerlukan kunci pembuka diikat dengan rantai-rantai matahari ambang fajar. namun selalu saja lupa dimana ditaruh sebelumnya atau, mungkin telah lolos dari kantung untuk ingkari kesetiaan janji tentang bertanam benih di lahan yang baik ah, tentu butuh waktu untuk menemukannya sementara galau telah sampai di puncak tanpa purna-kepastian bengkulu, oktober 2005 LALU KEMARAU DI BULAN KEEMPAT belum ‘kan ada bunga kopi mekar, yang tegak di atas cadas. di antara daunan yang terkulai ditampar kering bumi. yang memang sulit tepati janji berikan mata air. maka jadilah pagi hari kita cukupkan saja dengan selemba...

Khusus Wawancara dengan Penyair

SANG wartawan itu akhirnya bisa juga mencuri kesempatan, bertemu dengan Penyair Pujaan. Sejumlah pertanyaan sudah lama dia persiapkan. Sudah lama mendesak, "kapan kami diajukan?" Tapi, maklum penyair sibuk, ada saja halangan. Wawancara pun berkali-kali harus dibatalkan. *** + Anda sibuk sekali, Penyair? Ya, saya harus melayani kemalasan, masih direcoki oleh khayalan, dan sesekali harus bersembunyi jauh keluar dari diri sendiri. Belum lagi omong kosong yang sering datang bertamu, tak tentu waktu. Jangan kira jadi penyair itu enak. Jangan kira penyair itu seorang penguasa kata-kata. Kau tahu? Penyair yang baik itu adalah pelayan kerisauan bahasa. Dia harus memperlapang, apabila ruang pemaknaan menyempit. Dia harus mengajak dolanan, jika bahasa dirudung kemurungan. Tapi, dia harus mengingatkan, pabila bahasa mulai gurau kelewatan. + Ngomong-ngomong, puisi Anda pada kemana nih? Kok sepi? Ya, belakangan ini saya memang tidak banyak melahirkan puisi. Saya hanya menyiapkan banyak se...