Pada kedalaman matamu
Yang seperti bercerita
Tentang sungai-sungai
Pada bukit, lembah, ngarai
Langkah-langkahmu seperti datang dari jauh
Menyeruak dari balik kegelapan
Seperti gelombang yang tergesa
Menjemput mimpi
Untuk diceritakan sebelum
Tiba dini hari
Pada kaca jendela yang buram
Wajahmu sepotong timbul-tenggelam
Seperti awan yang mendudukimu
Seperti hujan yang menyembunyikanmu
Tangismu tak bersuara
Dan airmatamu sulur-sulur yang mabuk
Sepanjang jalan kauman
Bulan sepotong tinggal
Menggarisi tepi-tepi malam
Dan bola matamu meredup
Meninggalkan nafasmu
Yang berpacu dengan udara dan
Waktu
2006
puisinya damai banget..membacanya membuat kita tenang terutama tentang jalan kauman
BalasHapusmakasih...menyimpan kenangan juga di jalan kauman rupanya?
BalasHapus