hanya dadaku yang tau persis serasa apa sendiri
sebab senja masih terdengar merintih
saat terpaksa ia mengingatkanku
kepada bekas lambaianmu
yang berkobar dalam lembayung
serta malam yang terus meluap
memekarkan bayang-bayangmu
yang biasa kutemukan
mengenakan gincu merah muda
hanya mataku
yang paham segala
yang bergentayangan dalam kelam
saat angin ditunggangi sepi.
matahari
yang cuma bisa bungkam,
atau soal terik yang mengerumun,
juga tentang pagi
yang belum sekalipun sukses
membangunkanku telak di sisimu
hanya kakiku
yang hapal apa itu letih dan rintih
karena menunggumu,
lebih dari pendakian panjang
yang sungguh menggerus peluh
dan nada aduh
yang berembun terendam malam
serta doa-doa panggil
tak juga kunjung meledakkan jejakmu
di penghujung terowong sunyi
yang yang kau gali
hutabolon beach, okt. 2008
sebab senja masih terdengar merintih
saat terpaksa ia mengingatkanku
kepada bekas lambaianmu
yang berkobar dalam lembayung
serta malam yang terus meluap
memekarkan bayang-bayangmu
yang biasa kutemukan
mengenakan gincu merah muda
hanya mataku
yang paham segala
yang bergentayangan dalam kelam
saat angin ditunggangi sepi.
matahari
yang cuma bisa bungkam,
atau soal terik yang mengerumun,
juga tentang pagi
yang belum sekalipun sukses
membangunkanku telak di sisimu
hanya kakiku
yang hapal apa itu letih dan rintih
karena menunggumu,
lebih dari pendakian panjang
yang sungguh menggerus peluh
dan nada aduh
yang berembun terendam malam
serta doa-doa panggil
tak juga kunjung meledakkan jejakmu
di penghujung terowong sunyi
yang yang kau gali
hutabolon beach, okt. 2008
Komentar
Posting Komentar