Mulut komat-kamit
Komat-kamit mulut umat
Komat-kamit satu kiblat
Berat
Komat-komat kamit-kamit
Kumat
Komat-kamit mulut kumat
Saling hujat saling nekat
Bejat
Komat-kamit mulut jahat
Saling pelet saling umpat
Sesat
Mulut jahat komat-kamit, kumat
Bejat bin sesat
Berat
Berat
Berat
Umat satu kiblat
Berat
Mulut umat komat-kamit
Tak kumat tak jahat
Tak hujat tak sesat
Tepat kiblat, debat mufakat
Selamat
---
Maaf
Mungkin tak ada lagi yang dapat kusampaikan
Aku hambar dalam kecapanmu
Kuakui
salah itu datang dariku
Lalu kau mencicipi pahitnya
Maaf...
Biar kuremas diri ini
agar tak ada lagi
sisa kepahitan padamu
walau terlanjur membekas
Aku berjanji
tak lagi pergi dari dermagamu
---
hidup
hidup untuk berjuang
berjuang untuk menang
menang untuk senang
senang untuk pulang
pulang pada kematian
---
tong kosong
tong kosong nyaring bunyinya
terdengar bual gombal belaka
membunyikan nyaring-nyaringan
menyembunyikan kekosongan
1000 kata manis terucap
Tak satu pun bisa terungkap
Pergi kemana hinggap
Lenyap
Kita akan terbakar
Pada kekosongan yang menyambar
Lenyap
Kita tak akan pernah menyatukan pendapat
Apalagi bergerak cepat-tepat
Manakala bumi masih terguncang kekosongan
---
Menyerah
cukup lama aku terdiam di sampingmu
membeku seperti bongkahan es di kutub utara
cuma bisa menahan kerinduan
tanpa kudapat senyum hangatmu
dadaku meledak-ledak
gemuruh tak terkira
entah sampai kapan
mampu tuk kutahan
mengungkapkan cinta tidaklah semudah membalikkan telapak tangan
ada atmosfer lain di baliknya
aku tak mampu
magnetmu buatku tak jauh pergi
tetap tertahan di sini
di tengah dunia yang dingin
kini, aku terombang-ambing tak tentu arah
kadang lenyap kadang timbul
hampir membeku
menyerah
pasrah
---
tunas bangsa
di tanah subur kulangkahkan kaki
berkobarlah semangat berapi-api
dalam dada gegap gempita
di tanah subur kumulai berlari
menggerakkan hati
mengejar mimpi-mimpi
di tanah subur aku berjanji
dalam hidup dalam mati
tak kan melarikan diri
ini tubuh punyaku sendiri
aku pula yang merasakan perih
bukan kau atau dia
tak apa dengan perkataanku
negeri sendiri jadi ibuku
tempatku menyusu, bertumpah darahku
mana mungkin aku menjajah ibu sendiri
bukankah dia baru saja reda dari tersedunya?
Mari bangun!
boleh kau turut dalam gerakku
menyatu jadi kesatuan yang padu
Hidup dalam merdeka
Merdeka untuk hidup
mari!
Aku tahu
Kitalah tunas yang disebut itu
---
buta
aku buta setiap melihat kau tersenyum
wajahmu begitu menyilaukan mata ini
yang sesekali melingintip lewat mata yang sipit
hari sabtu kemaren tak ada senyum dari,mu
hati ini gelisah seperti disayat sembilu
menahan sakitnya seribu tusukan rindu
kau yang kutunggu
apabila ada musim yang paling indah, mungkin akan kubawa kau ke sana
tapi aku tak punya apa apa untukmu
sekadar bilik kecil yang teramat sederhana
itupun adalah ruang yang gelap
siapa lagi yang akan aku cari jika kau pergi
tentu aku akan lupa untuka mencari
ya, kau lagi, kau lagi
kuharap semua aharapan akan terwujud
tentunya rasa cinta itu untukmu
ya, kau yang pergi
cepatlah kembali
Komat-kamit mulut umat
Komat-kamit satu kiblat
Berat
Komat-komat kamit-kamit
Kumat
Komat-kamit mulut kumat
Saling hujat saling nekat
Bejat
Komat-kamit mulut jahat
Saling pelet saling umpat
Sesat
Mulut jahat komat-kamit, kumat
Bejat bin sesat
Berat
Berat
Berat
Umat satu kiblat
Berat
Mulut umat komat-kamit
Tak kumat tak jahat
Tak hujat tak sesat
Tepat kiblat, debat mufakat
Selamat
---
Maaf
Mungkin tak ada lagi yang dapat kusampaikan
Aku hambar dalam kecapanmu
Kuakui
salah itu datang dariku
Lalu kau mencicipi pahitnya
Maaf...
Biar kuremas diri ini
agar tak ada lagi
sisa kepahitan padamu
walau terlanjur membekas
Aku berjanji
tak lagi pergi dari dermagamu
---
mata
mataku
melihat-lihat
jauh-dekat
gelap-terang
pelangi
putih
putih dihitamkan
hitam memutih
hitam pekat
mata
mataku kumat
ma ta
ta ma
ma ta
ma ta - mata
ma ta
ta ma
ma ta
mataku berat
mata
mata-mata
mataku tamat
---
hidup
hidup untuk berjuang
berjuang untuk menang
menang untuk senang
senang untuk pulang
pulang pada kematian
---
tong kosong
tong kosong nyaring bunyinya
terdengar bual gombal belaka
membunyikan nyaring-nyaringan
menyembunyikan kekosongan
1000 kata manis terucap
Tak satu pun bisa terungkap
Pergi kemana hinggap
Lenyap
Kita akan terbakar
Pada kekosongan yang menyambar
Lenyap
Kita tak akan pernah menyatukan pendapat
Apalagi bergerak cepat-tepat
Manakala bumi masih terguncang kekosongan
---
Menyerah
cukup lama aku terdiam di sampingmu
membeku seperti bongkahan es di kutub utara
cuma bisa menahan kerinduan
tanpa kudapat senyum hangatmu
dadaku meledak-ledak
gemuruh tak terkira
entah sampai kapan
mampu tuk kutahan
mengungkapkan cinta tidaklah semudah membalikkan telapak tangan
ada atmosfer lain di baliknya
aku tak mampu
magnetmu buatku tak jauh pergi
tetap tertahan di sini
di tengah dunia yang dingin
kini, aku terombang-ambing tak tentu arah
kadang lenyap kadang timbul
hampir membeku
menyerah
pasrah
---
tunas bangsa
di tanah subur kulangkahkan kaki
berkobarlah semangat berapi-api
dalam dada gegap gempita
di tanah subur kumulai berlari
menggerakkan hati
mengejar mimpi-mimpi
di tanah subur aku berjanji
dalam hidup dalam mati
tak kan melarikan diri
ini tubuh punyaku sendiri
aku pula yang merasakan perih
bukan kau atau dia
tak apa dengan perkataanku
negeri sendiri jadi ibuku
tempatku menyusu, bertumpah darahku
mana mungkin aku menjajah ibu sendiri
bukankah dia baru saja reda dari tersedunya?
Mari bangun!
boleh kau turut dalam gerakku
menyatu jadi kesatuan yang padu
Hidup dalam merdeka
Merdeka untuk hidup
mari!
Aku tahu
Kitalah tunas yang disebut itu
---
buta
aku buta setiap melihat kau tersenyum
wajahmu begitu menyilaukan mata ini
yang sesekali melingintip lewat mata yang sipit
hari sabtu kemaren tak ada senyum dari,mu
hati ini gelisah seperti disayat sembilu
menahan sakitnya seribu tusukan rindu
kau yang kutunggu
apabila ada musim yang paling indah, mungkin akan kubawa kau ke sana
tapi aku tak punya apa apa untukmu
sekadar bilik kecil yang teramat sederhana
itupun adalah ruang yang gelap
siapa lagi yang akan aku cari jika kau pergi
tentu aku akan lupa untuka mencari
ya, kau lagi, kau lagi
kuharap semua aharapan akan terwujud
tentunya rasa cinta itu untukmu
ya, kau yang pergi
cepatlah kembali
Komentar
Posting Komentar