: duka cita Sumbar
Seharusnya kita telah matang
Oleh setiap seka airmata, yg kerap terulang
bahkan sebelum kering benar airmata hari yang kemarin..
…Aku mendengar
ratusan orang kehabisan isak di dada..
dan diantara yang terinjak injak bencana sebagian lagi tak bernyawa.
…aku mendengar
puluhan anak anak merintih dan meregang ajal..
untuk sebuah pertanyaan yang tak sempat terjawab;
“mengapa kami lahir? hanya untuk tertimbun dan binasa?”
Wahai bapak, wahai emak,
mengapa engkau buta? mengapa tuli?
dari setiap jejak, dari setiap pertanda
dari setiap sasmita, dari setiap cerita
.........
maka hatiku beku
melihat tiap kilas berita yang palsu
apalagi ketika mayat dihitung satu satu
dan dijejer bahkan masih ada yang bersepatu
.......
Seharusnya kita telah matang
Oleh setiap seka airmata, yang kerap terulang
hingga bumi yang hidup tak lagi mencaci,
karna dia geli, menelan anak kandungnya sendiri
**********
Seharusnya kita telah matang
Oleh setiap seka airmata, yg kerap terulang
bahkan sebelum kering benar airmata hari yang kemarin..
…Aku mendengar
ratusan orang kehabisan isak di dada..
dan diantara yang terinjak injak bencana sebagian lagi tak bernyawa.
…aku mendengar
puluhan anak anak merintih dan meregang ajal..
untuk sebuah pertanyaan yang tak sempat terjawab;
“mengapa kami lahir? hanya untuk tertimbun dan binasa?”
Wahai bapak, wahai emak,
mengapa engkau buta? mengapa tuli?
dari setiap jejak, dari setiap pertanda
dari setiap sasmita, dari setiap cerita
.........
maka hatiku beku
melihat tiap kilas berita yang palsu
apalagi ketika mayat dihitung satu satu
dan dijejer bahkan masih ada yang bersepatu
.......
Seharusnya kita telah matang
Oleh setiap seka airmata, yang kerap terulang
hingga bumi yang hidup tak lagi mencaci,
karna dia geli, menelan anak kandungnya sendiri
**********
kEREEENNNN. jangan lupa blogwalking juga ya di blog saya.. :D
BalasHapus