Seorang penyair menulis sajak cinta pada malam yang berdering. Secara beriringan, ia berjalan setelah subuh pertama berakhir pada sebuah batu. Ia menamakan dirinya sebagai pengendara malam.
Dan dingin menyerbunya seperti makanan lezat. Kemudian ia hanya bisa bersandiwara lewat pungguk yang mematung. Seakan ia adalah kata terakhir pada kiamat. Juga mawar dan rumput yang mati seolah tanah adalah hidup terakir bagi malam ini.
Seorang penyair bertanya pada bulan seolah ia mungkin, benar-benar lelaki yang menguras aus seperti subuh kedua yang berakhir pada sebuah tepi.
2008
Dan dingin menyerbunya seperti makanan lezat. Kemudian ia hanya bisa bersandiwara lewat pungguk yang mematung. Seakan ia adalah kata terakhir pada kiamat. Juga mawar dan rumput yang mati seolah tanah adalah hidup terakir bagi malam ini.
Seorang penyair bertanya pada bulan seolah ia mungkin, benar-benar lelaki yang menguras aus seperti subuh kedua yang berakhir pada sebuah tepi.
2008
Komentar
Posting Komentar