mengapa lintasan cahaya begitu sulit ditatap
mengapa peta kota seperti tak memiliki tanda
mengapa tak pernah usai keramaian di pinggir pertokoan
mengapa ada kau:
lintasan cahaya sebuah kota
nampak sekilas terlihat di pinggir sungai
ada pula sebuah pertokoan
yang sering mengelak dari keramaian
aku cuma ingin memberimu pelukan
di depan pintu
aku cuma ingin kau hembuskan nafasmu
yang pernah kukenal dulu, di bahuku.
mengapa kau berpakaian laiknya pengantin
sementara kau berjalan di tengah kota, menatap pintu pertokoan
sambil memastikan setiap alamat yang tak pula lengkap
lihatlah aku,
sedang menyimpan hampa dalam tebal baju hangat
menunggu malam tiba di perbatasan
yang penuh umpat juga hujat.
aku ingin memberimu pelukan
di depan pintu
aku ingin kau hembuskan nafasmu di bahuku
seperti dulu.
kau, adalah rasa asing dalam lintasan cahaya
yang sulit kusimpan dalam lingkar mata.
Tanjungkarang, Desember 2009
mengapa peta kota seperti tak memiliki tanda
mengapa tak pernah usai keramaian di pinggir pertokoan
mengapa ada kau:
lintasan cahaya sebuah kota
nampak sekilas terlihat di pinggir sungai
ada pula sebuah pertokoan
yang sering mengelak dari keramaian
aku cuma ingin memberimu pelukan
di depan pintu
aku cuma ingin kau hembuskan nafasmu
yang pernah kukenal dulu, di bahuku.
mengapa kau berpakaian laiknya pengantin
sementara kau berjalan di tengah kota, menatap pintu pertokoan
sambil memastikan setiap alamat yang tak pula lengkap
lihatlah aku,
sedang menyimpan hampa dalam tebal baju hangat
menunggu malam tiba di perbatasan
yang penuh umpat juga hujat.
aku ingin memberimu pelukan
di depan pintu
aku ingin kau hembuskan nafasmu di bahuku
seperti dulu.
kau, adalah rasa asing dalam lintasan cahaya
yang sulit kusimpan dalam lingkar mata.
Tanjungkarang, Desember 2009
Komentar
Posting Komentar