akhirnya kau pun datang
menjumpaiku
membawa seikat bunga aneka warna
bukankah itu adalah bunga
yang dulu kutanam di matamu?
mata abu-abu yang di tumbuhi sebatang bambu
aku belum sempat memetik
dan menempatkannya di vas terbaru
seperti yang kita sepakati dulu
saat rindu membatu dalam waktu
“bunga itu amat mengganggu”
keluhmu ketika itu
nampaknya sebatang bambu
telah membuatmu jadi peragu
maka kubiarkan saja bunga itu layu
sebab kerling matamu umpama sembilu
menyayat
tepat di jantungku
kini tubuhku sehijau daun bambu
bunga aneka warna
vas terbaru:
yang bertuliskan namaku
dan tanggal terakhir kita bertemu
kau tanam di tubuhku
“beri aku jimat sebagai laknat pertamamu”
pintamu sambil mengingat-ingat
dosa besar di pangkal sesal
sebatang bambu masih tumbuh di matamu
aku begitu cemburu
september 2007
menjumpaiku
membawa seikat bunga aneka warna
bukankah itu adalah bunga
yang dulu kutanam di matamu?
mata abu-abu yang di tumbuhi sebatang bambu
aku belum sempat memetik
dan menempatkannya di vas terbaru
seperti yang kita sepakati dulu
saat rindu membatu dalam waktu
“bunga itu amat mengganggu”
keluhmu ketika itu
nampaknya sebatang bambu
telah membuatmu jadi peragu
maka kubiarkan saja bunga itu layu
sebab kerling matamu umpama sembilu
menyayat
tepat di jantungku
kini tubuhku sehijau daun bambu
bunga aneka warna
vas terbaru:
yang bertuliskan namaku
dan tanggal terakhir kita bertemu
kau tanam di tubuhku
“beri aku jimat sebagai laknat pertamamu”
pintamu sambil mengingat-ingat
dosa besar di pangkal sesal
sebatang bambu masih tumbuh di matamu
aku begitu cemburu
september 2007
Komentar
Posting Komentar