;meri herlina
di atap gedung bertingkat
aku belajar menawar gundah
kepadamu; angin yang alpa
membawa peta
lantaran di kursi tunggu itu
ada warna merah kesumba
dari cekung mata gadis kecil
yang memegang buah apel
ia seperti minta ditemani
minta dinyalakan lampu
kepadaku; sosok bayang
yang menjelma patung
di atap gedung
ulat yang meliuk di daging buah
mau juga melihat rembulan
jika kuasa, akan kukatakan: itu lampu!
kepadamu; angin yang mengunjungiku
tolong pungut bitir-butir puisi
dari mata gadis kecil itu
karena hampir tiap malam
ada saja ulat yang mati di jantungku
Tanjungkarang, Mei 2008
di atap gedung bertingkat
aku belajar menawar gundah
kepadamu; angin yang alpa
membawa peta
lantaran di kursi tunggu itu
ada warna merah kesumba
dari cekung mata gadis kecil
yang memegang buah apel
ia seperti minta ditemani
minta dinyalakan lampu
kepadaku; sosok bayang
yang menjelma patung
di atap gedung
ulat yang meliuk di daging buah
mau juga melihat rembulan
jika kuasa, akan kukatakan: itu lampu!
kepadamu; angin yang mengunjungiku
tolong pungut bitir-butir puisi
dari mata gadis kecil itu
karena hampir tiap malam
ada saja ulat yang mati di jantungku
Tanjungkarang, Mei 2008
Komentar
Posting Komentar