di sepanjang musim yang tak utuh
akulah yang berlari di sepanjang musim yang tak utuh
ketika lagu sendu bercampur kebimbangan
yang semakin menjerit di tepi-tepi garis nasib
disitu juga aku diamkan remuk hati
dan menjelma menjadi pesakitan yang dihinggapi bangkai kenangan
teringat ritus-ritus perjalanan hayat bersama kematian manusia yang tertinggalkan
begitulah aku sadari,arah hidup tentu menyusuri arah barzah
dan musim yang tak utuh aku jadikan harapan untuk menyiram impian di kemarau jiwa
batam,30 1 09
kemarau 3
kemarau yang pergi di mata bocah
masih mengabarkan ribut angin,kekuning dedaunan
dan patahan suara senja yang begitu menggaung dalam hilir mudik orang-orang di jendelamu
bila waktunya usai,semua akan berganti dengan benih-benih baru
menasbihkan perjalanan musim di setiap jengkal tanah-tanah retak
yaitu tempat semua cerita di kekalkan
bahkan di dalamnya sekalipun
batam,30 12 08
melukis sisa malam
melukis sisa malam,tuangkanlah segenap dari segala yang tersisa di mimpimu
teruskanlah sajak-sajak terbengkalai,ruang-ruang imaji rahasia yang mengendap di benakmu.mungkin sunyi memang terasa teramat perih.tak sudah-sudah
seperti badai masa lalu yang kau kutuk sebagai anomali yang sangat disayangkan
kini tersisa kesendirian yang baqa
yang memagut hempasan musim dari berbagai arah
dan itupun bukan main letihnya,yang menjalari retak tulang dan pembuluh nadi
maka selagi pagi masih mau singgah
berjalanlah terus seperti hidup
seperti arakan awan yang melintasi pecahan-pecahan bumi
tempat dimana para makhluk tuhan bernafas dan mati
melukis sisa malam,wajahmu kian buram dalam amuk waktu dan musim-musim yang meninggi
muara kalaban,18 2 09
akulah yang berlari di sepanjang musim yang tak utuh
ketika lagu sendu bercampur kebimbangan
yang semakin menjerit di tepi-tepi garis nasib
disitu juga aku diamkan remuk hati
dan menjelma menjadi pesakitan yang dihinggapi bangkai kenangan
teringat ritus-ritus perjalanan hayat bersama kematian manusia yang tertinggalkan
begitulah aku sadari,arah hidup tentu menyusuri arah barzah
dan musim yang tak utuh aku jadikan harapan untuk menyiram impian di kemarau jiwa
batam,30 1 09
kemarau 3
kemarau yang pergi di mata bocah
masih mengabarkan ribut angin,kekuning dedaunan
dan patahan suara senja yang begitu menggaung dalam hilir mudik orang-orang di jendelamu
bila waktunya usai,semua akan berganti dengan benih-benih baru
menasbihkan perjalanan musim di setiap jengkal tanah-tanah retak
yaitu tempat semua cerita di kekalkan
bahkan di dalamnya sekalipun
batam,30 12 08
melukis sisa malam
melukis sisa malam,tuangkanlah segenap dari segala yang tersisa di mimpimu
teruskanlah sajak-sajak terbengkalai,ruang-ruang imaji rahasia yang mengendap di benakmu.mungkin sunyi memang terasa teramat perih.tak sudah-sudah
seperti badai masa lalu yang kau kutuk sebagai anomali yang sangat disayangkan
kini tersisa kesendirian yang baqa
yang memagut hempasan musim dari berbagai arah
dan itupun bukan main letihnya,yang menjalari retak tulang dan pembuluh nadi
maka selagi pagi masih mau singgah
berjalanlah terus seperti hidup
seperti arakan awan yang melintasi pecahan-pecahan bumi
tempat dimana para makhluk tuhan bernafas dan mati
melukis sisa malam,wajahmu kian buram dalam amuk waktu dan musim-musim yang meninggi
muara kalaban,18 2 09
Komentar
Posting Komentar