siap…grak!
maju…jalan!
berhenti…grak!
bocah ingusan berdiri
dari kejauhan menatap tajam latihan pasukan berbaris
sembari hisap jempol tangan
lalu
perhatikan langkah para tentara berteriak
:siap, maju dan jalan!
lalu ia pulang sambil berlari
berteriak keras pada si Mbok
Mbok…
Mbok…
di mana mainan pistol-pistolanku yang baru beli kemarin?
Itu…,di balik lemari bajumu.
Tapi jangan tembakin teman-temanmu ya Tole!
Yogyakarta, Maret 2001
Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”
Komentar
Posting Komentar