malam ini hujan....
menebar seribu malaikat turun ke bumi
yang besok menjelma embun di pucuk-pucuk daun dipagi hari, dan menyempil di kelopak-kelopak bunga penuh rona. melati, kenikir, ataupun kenanga hijau muda.
pagi masih lama. baru jam sebelas lewat lima. disetiap ruang, tiba-tiba ada rupamu yang tak bernama. dalam setiap raut, tersenyum ataupun manyun. mencibirku di koridor-koridor menuju pintu, ataupun dibalik-balik baju perawar-perawat itu. membenamkanku ke laut yang membuat darahku berdesir menafsir dalamnya, menyergapku ke langit abu yang ku bergetar karena luasnya.
aku lunglai dan lelah...
mengenangmu tanpa batas...
dan gapai yang tiada guna
fiuuhh.....
akankah aku jeda dan jera?
di bulan-bulan berikutnya
di musim bunga menebar aroma
dan aku segar menghirup harumnya.....
sentul selatan, nov 05 2007
(Ketika seorang teman patah hati...)
menebar seribu malaikat turun ke bumi
yang besok menjelma embun di pucuk-pucuk daun dipagi hari, dan menyempil di kelopak-kelopak bunga penuh rona. melati, kenikir, ataupun kenanga hijau muda.
pagi masih lama. baru jam sebelas lewat lima. disetiap ruang, tiba-tiba ada rupamu yang tak bernama. dalam setiap raut, tersenyum ataupun manyun. mencibirku di koridor-koridor menuju pintu, ataupun dibalik-balik baju perawar-perawat itu. membenamkanku ke laut yang membuat darahku berdesir menafsir dalamnya, menyergapku ke langit abu yang ku bergetar karena luasnya.
aku lunglai dan lelah...
mengenangmu tanpa batas...
dan gapai yang tiada guna
fiuuhh.....
akankah aku jeda dan jera?
di bulan-bulan berikutnya
di musim bunga menebar aroma
dan aku segar menghirup harumnya.....
sentul selatan, nov 05 2007
(Ketika seorang teman patah hati...)
lam kenal..... eh, kenapa 2 bait awal terkesan kurang simpel y.......
BalasHapusjd kayak bukan puisi, he,he,...