Masih kumakna raut langit yang makin tua
Yang meracik rindu yang berurai air mata
Separuh jiwa terus mengkelanai waktu
Yang menggores jejak di kulit muka
Hari hari tetap sebutir kecil hidup yang pincang dan rapuh
Yang gampang lerai menjadi abu
Kutenggak manisnya rindu sepertiga malam
Melukis makna di bingkai jiwa
Aku kekasihMu
Yang meracik rindu yang berurai air mata
Separuh jiwa terus mengkelanai waktu
Yang menggores jejak di kulit muka
Hari hari tetap sebutir kecil hidup yang pincang dan rapuh
Yang gampang lerai menjadi abu
Kutenggak manisnya rindu sepertiga malam
Melukis makna di bingkai jiwa
Aku kekasihMu
Komentar
Posting Komentar