nyanyianmu adalah janji kelelawar buat pagi ini
bintang bintang menyaksikannya tadi malam
maka demi apa pula musti percaya
selain bahwa aku masih sedemikian bodoh dan rentan
belum tiba matahari di halte ini
aku terbungkus beludru pekat dengan syal angin
mengejar suaramu yang gaib
namun belum juga tertemukan
dan siang mulai melucuti jubah tebalnya
masih juga aku duduk dan berdiri
pula di halte ini
sementara nyanyianmu beranjak menjadi kabut
dilalap derum jalan raya: neraka kota
aku runduk dan melangkah
matahari menggamit pundakku
pandangannya hiba menyambuk
dan angin mewakilinya bicara, berat -
hampir desah:
"kelelawar sudah lama sekali tertidur
di sarangnya yang purba
istana yang baru akan hidup kembali
di penghujung senja"
Salam kenal mas puisinya bagus..saya anggota baru he he
BalasHapus