Hidayat Raharja
Sungguh siang menanti malam di tepian sore
yang merambat dalam diriku menyisir sungai yang menghangat
dalam uraturat jam yang kian kencang memacu ketipak jantungmu
dari Alfaizi
Dan serupa burung hantu jantungku berdetak menglepar menampik
api matahari sore yang begitu lambat membalik waktu
sampai uraturatku tak mampu menampung keringat siang yang melelahkan
aku etrlalu lelah mengemban panas mataharimu yang amat kencang
mengibas kulit jantungku sebab apinya tak juga padam dari sungai
yang ku kirim dari basah mataku
081931535xxx
Komentar
Posting Komentar