Dengan tergopoh-gopoh kugedor pintu:
"Buka pintu! Cepat! Di luar terlalu gaduh.
Aku ingin istirah, biar hatiku teduh."
Tak ada jawab. Hanya senyap.
Kugedor lagi pintu. Kuteriakkan keras-keras
entah nama-Nya atau namaku.
Tetap tak ada jawab. Selain harap.
Sekali lagi kugedor pintu. Tak bisa lagi nunggu.
Kali ini segala hardik dan serapah
Melumur jua dari bibirku. Senyap sesaat.
Sampai…
"Kuncinya ada padamu!"
Aku kelabakan, berputar-putar mencari kunci.
Dari segala batas yang kutahu, aku mencari.
Dari segala ujung yang kutahu, aku mencari
Tak juga kutemu.
Dengan putus asa akupun berbisik lembut:
"Gusti. Bukakan pintu. Kuncinya tak kutemu.
Aku ingin istirah. Di luar terlalu gaduh.
Di luar terlalu gaduh…"
18 Desember 1998
Menurut saya penggambaran yang digunakan sangatlah bagus.
BalasHapusdapat saya simpulkan:
pintu adalah pikiran adalah hati adalah jiwa adalah doa adalah imam adalah surga adalah tuhan adalah yang kita cari