Norakah itu yang sedang memahat ayat-ayat di tembok beku
dengan tasbih yang putarannya berbentuk pusaran laut merah
dan riaknya menghalau kecemasan;
surup matahari menerkam legam awan.
Norakah itu yang bersimpuh menghanyutkan malam-malam
memimpikan sungai-sungai susu dari sujud kodim;
serupa seorang salik memimpikan jumpa tuhan di mustwan.
Norakah itu yang berkomat kamit
membacakan mantera-mantera sunyi
berputar-putar mengguris tepi kamar
tengah malam mengejar mimpi jumpa tuhan;
serupa musafir yang bermimpi mi'raj ke sidratul muntaha.
Menyaksimu adalah seorang ibu yang mengharamkan anaknya
jauh dari jantungnya.
081931535xxx
Komentar
Posting Komentar