-Setengah jiwaku mati...kemarin aku mengunjungi pusaranya...-
Hari ini aku mengunjunginya, pusara itu masih seperti dulu... jiwa bisu tergolek lemah dalam penantian, penantian yang tak pernah datang...Kebisuan menambah sunyi dalam kegelapan. Hanya redup jiwa samar terlihat, jiwa yang tidak pernah padam, seakan tahu belum saatnya padam baginya. Di sebelah pusara itu tergeletak karangan bunga indah, tampaknya ada yang datang barusan, mengunjungi jiwa yang hampir mati. Ia hanya melirik, menembus kebisuan senja, seakan ingin berkata, tapi tak mengerti apa yang harus dikatakan. Hari telah senja, aku harus pulang, meninggalkan separuh jiwa yang tergeletak , membiarkan ia berpikir, memberi kesempatan, untuk hidup.. Karena sampai kulangkahkan kakiku, tak kutangkap makna senyum beku dalam kebisuan. Aku sudah ditikungan, samar-samar ia mentertawakanku, memanggil, lalu lirih, dan hilang dalam kebingunganku..
Yogyakarta, Feb 2005
Komentar
Posting Komentar