Di lembah jalan tol air merembes dari sisi tanggul
air mata duka dari lumpurhidup yang tak surup
Magma dari gunung manusiaku tak henti menggelegak
menumpahi serambut sirathal mustaqim
Jalan kembali menikung di antara tanggul-tanggul hati
yang basah oleh rembesan nista
Luapan itu terus menggenangi pematang
seperti genangan mataku yang tak juga terbenam
Petak-petak tanah mentahlilkan
kecemasan kematian meniarpkn bayi-bayi
dalam mimpi purba
Di mataku tanah adalah abu berarak-arakan jadi nisan
Sementara di tepian dinding besi baja,
orang-orang memainkan jari melukis alis yang tak terisi
081703634xxx
Komentar
Posting Komentar