sampai jumpa lagi!
di ladang-ladang yang disukai angin badai,
tempat gerimis bermain-main dengan dirinya
kelak, di situ mungkin saya sedang menunggu namamu.
tanah pasti membuatkan rengkah
dan musim-musim akan mengantarkan
kemarau
dan di ladang-ladang itu
saya temui bau tubuh yang sedang menyeret sepotong cinta yang dipenuhi
persoalan dan sakit
burung-burung dari keperihan
tiba-tiba melaksa ke seluruh penjuru
dan tanah sejak itu mencatat sejarah
dari darah pada sepatumu
BangkaLan, 2003
Komentar
Posting Komentar