Batas-batas yang telah dilampaui
Semestinya bisa menjelaskan
Mengapa kaca yang seyogyanya utuh kini retak atas bawah?
Sobat mengertikah kau akan dirimu sendiri
Tahukah kau bahwa sahabat sejatiku adalah diriku sendiri.
Riak ombak kecil akhir tahun itu menjawab semuanya.
Tampar keras mukaku kalau aku bohong.
Sudah lama kumencari teman yang bisa bersedih kala aku berduka
Lalu ikut gembira kala aku tertawa
Sayang sekali, sejatinya hati manusia selalu dengki
Mengapa mesti gembira? Tak layak mereka begitu
Seharusnya mereka menangis saja, begitulah kita
Naïf, banyak teman disudut rumah makan
Tapi sedikit sekali yang datang saat aku terkulai lemah dirumah sakit
Otakku terus saja berputar, kemanakah sifat Abu Bakar sahabat Rosul mereka campakkan?
Ah aku lupa..
Aku dan kalian bukan manusia pilihan seperti beliau
Sahabat, sederhana tapi tinggal sejarah
Sahabat harus kemanakah lagi kau kutemukan.
Komentar
Posting Komentar