desah lirih suaramu yang kutunggu
kau titipkan tanpa ragu
lalu kusematkan semuanya pada jendela hasrat
sampai ketika usai sudah maka jarum jam berputar melambat
namun rinduku didada mendidih
tanpa pernah bisa kuredakan
pelukku pada bayangmu menumpuk sedih
membasahi sisa tidurku tanpa bisa kuelakkan
sendiriku terdiam disini pedih mengiris hati
menanti, menanti, menanti dan menanti
hingga kau ada dan pasti
Hirokosaten Kure Hiroshima, Zondag.2006.08.27.23:34
Komentar
Posting Komentar