para pemimpi tlah dikumpulkn
otak mereka ditelanjangi
sementara mulut - lidah dibiarkan
berlari bebas di karpet buldru
dan kaki-kaki dibiarkan tanpa telapak
melukai belukar senayan
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
kami dan jakarta pagi ini
tak kan lupa bilang tidak pada mu
biar basah hari menyekap jiwa
dalam selimut tebal dan wangian tubuh
lalu apa yang mampu kau katakan pada kami.
<!--[if !supportEmptyParas]--> <!--[endif]-->
Soekarno Hatta, 20/09/2006
Komentar
Posting Komentar