Asta Tenggi*
kuburan itu seperti pasar
karnaval para peziarah
pelancong dan pencari berkah
tak kutemukan tempat keramat
yang dulu ada
hanya ada pohon mengkudu
tak berharga
kecuali pohon nangger
dengan kalong bergelantungan
seolah mayat yang terbungkus
kain hitam digantung di bumbungan
jejakmu kini tinggal fosil cerita lama
yang tak dipercaya anak cucu
begitu pula aku yang ragu
akan kenangan kesempurnaan hidup
yang terbayang hanya selir selir
dan dayang dayang cantik yang
selalu kau keloni sebelum berperang
dimana kini rohmu berada
hanya kekosong warna senja
dan lelawar berterbangan dari
gua hidupmu
gua malammu
gua pohonmu
tempat para malaikat mengintip kehidupan di malam gelap
bagiku malam adalah maut yang menjemput
sebelum neraka pagi meminta untuk
berkorban pada nafsu duniawi
jadi hidup membosankan bukan
lebih baik menghapal kitab
dan menunggu mati
berbaring bersamamu
Sumenep, 2005
makam para adipati Sumenep
kuburan itu seperti pasar
karnaval para peziarah
pelancong dan pencari berkah
tak kutemukan tempat keramat
yang dulu ada
hanya ada pohon mengkudu
tak berharga
kecuali pohon nangger
dengan kalong bergelantungan
seolah mayat yang terbungkus
kain hitam digantung di bumbungan
jejakmu kini tinggal fosil cerita lama
yang tak dipercaya anak cucu
begitu pula aku yang ragu
akan kenangan kesempurnaan hidup
yang terbayang hanya selir selir
dan dayang dayang cantik yang
selalu kau keloni sebelum berperang
dimana kini rohmu berada
hanya kekosong warna senja
dan lelawar berterbangan dari
gua hidupmu
gua malammu
gua pohonmu
tempat para malaikat mengintip kehidupan di malam gelap
bagiku malam adalah maut yang menjemput
sebelum neraka pagi meminta untuk
berkorban pada nafsu duniawi
jadi hidup membosankan bukan
lebih baik menghapal kitab
dan menunggu mati
berbaring bersamamu
Sumenep, 2005
makam para adipati Sumenep
Komentar
Posting Komentar