Boys Don't Cry
Diantara jalanan yang sesak berdebu.
Kupacu terus agar nadiku bergerak.
Dan jantungku berdetak.
Diantara semua yang di cetak hitam.
Tak ingin kuterus lanjutkan.
Tak ada yang tahu diremang-remang ruang.
Kalbuku coba menyentuhmu dengan terisak.
Nama namamu terlempar begitu saja.
Cuma mulutku tak hendak berucap.
Cuman hatiku yang terngiang namamu.
Lalu kupasrah dalam telinga tertutup.
Kemudian tersungkur.
Seandainya semang tak kunjung pergi.
Tak mauku malu, melihat mataku.
Semalam tak henti hangat.
Kini tinggal sembab.
Aku masih dijalan yang penuh asap.
Hai penjaga hati.
Komentar
Posting Komentar