Lasemi, sekali lagi…
kau tak pernah mengerti
atau sekadar mengetahuinya
tentang dosa yang ditunjukkan
demikian dengan penjatuhannya
Kebiadaban masa…
kekejaman hanyalah pemuas
mungkin hanya sebagiannya saja
terlebihnya, penghancuran kehidupan
Lasemi, kau merintih…
namun kau tak sendiri merintih
lainnya telah merintih pilu, meradang!
seperti persamaan takdir
sangatlah sulit ‘tuk dimengerti
“kenapa takdir telah dipersamakan?”
selalu kau bertanya, menggugat bisu
kau kulum selalu duri dalam mulutmu!
Walau pada akhirnya…
engkau tidak mempedulikannya
atau sekedar melupakan kekejamannya
tersaji liar tanpa kau tahu dimana ujungnya
Juli 2006, Leonowens SP
Komentar
Posting Komentar