hadirmu lewat tangis masih terasa
nyata menggema
dijernih matamu terbayang apiku
engkau adalah batas akhir nyaliku
ketika kupatah
engkau tersudut gelisah
ketika kutenggelam
engkau tersesat digelap malam
aku tak pernah bisa meninggalkan apiku
yang menyala perkasa diragamu
dan kau membayang selalu jadi bara buatku ditengah dingin
nak, apapun kau minta
adalah nafasku yang kuberi
kasihku sampai sebujur mati
tak pernah berhenti mengalir
jangan sedihkan pisah kita
kita hanya tak lagi pernah bersama
genggaman cinta tetap masih ada
tak berkurang, selalu utuh untukmu
Hirosuehiro Kure Hiroshima, April 27, 2006
Komentar
Posting Komentar