diriku adalah jaring dik
citraku selalu mengagumi keindahan,keselarasan, harmoni, dan cinta
ketika pernah gagal memilikinya, terasa adaku jadi hampa.
namun mereka berdiri megah, mewah, angkuh tak perduli
manusiaku adalah bui
kemanapun aku pergi mencari kesejatian,
jeruji besi ini mengungkungku
ketika pernah gagal meraihnya,
kulihat kebenaran itu pedang pemenang
dan aku pecundang yang harus binasa
namun begitu sederhanakah kemuliaanNya?
sesederhana permainan kalah dan menang?
dik, memori kita adalah setetes air
ada laut menanti tuk diarungi
dalamnya adalah sejarah dan legenda:
sang juara dengan turnamennya
perang dengan pertempurannya
arjuna dengan asmaranya
sufi dengan tasawufnya
bima dengan dewarucinya
karena itu dik,
seharusnyalah jauh pergiku dari diri
lepas bebas dari manusiaku dan terlihat:
aku kupu-kupu berwarna pelangi
terbang mengitari taman bunga
menjadi keindahan itu sendiri
menarikan persamaan dan mengalunkan firman
hirokosaten kure hiroshima, March 14, 2006
Komentar
Posting Komentar