kataMu ia datang seperti pencuri
merebut sisa denyutku dengan berlari
hampir sperti biasa aku tetap termanggu
menunggu, menunggu dan menunggu
sampai ketika ketukan datang
didada tempatku menaruh doa memeluk tenang
dan radiasi senyumMu masuk menyeruak menggugah
sadarkan aku tuk jangan tunggu lengah
sadar ragaku ini jalan yang harus ditempuh
ketika semakin dekat rumahMu semakin merapuh
sedangkan berkelok-cabang sungai jiwa belum semua dialiri
masih begitu banyak yang harus ditelusuri
beri aku setetes saja lagi cintaMu
Hirosuehiro Kure Hiroshima, Donderdag.2006.07.13.13:10
Komentar
Posting Komentar