Sebagai ucapan salamku kepada rekan rekan semua, aku persembahkan hasil karyaku ini ,untuk dinikmati dan harapan besar menerima kritik dan koreksi.
Semakin kurasa Hari semakin senja
Semakin terasa Kuperlu bicara
Selagi aku bisa.
Anakku............
Bila begitu banyak keinginan yang tak terwujudkan, maafkanlah kami ini
Bila begitu sedikit contoh kami yang layak kau teladani, maafkanlah kami ini
Dibentang jalan hidupku, yang sebahagiannya kulalui bersamamu
Tak mampu aku hilangkan rasa lapar dahagamu
Dibentang jalan hidupku, yang sebahagiannya bersamamu
Tak mampu aku hidangkan kesejahteraan buatmu
Anakku................
Harapan yang kau dambakan, tak menjadi kenyataan
Impian tetap impian, tak dapat aku wujudkan.
Sungguh banyak keinginan yang harus engkau lupakan
Maafkan aku anak ku
Dibentang jalan hidupku, yang sebahagiannya kulalui bersamamu
Rasa lelah mengiringi setiap ayunan langkah
Walau payah kita tetap harus tabah.
Senyum pasrah tetap tergurat di wajah
Anakku................
Dibentang jalan hidupku yang sebahagiannya kulalui bersamamu..
Hanya mampu kutanamkan kejujuran didadamu
Karena hanyalah itu, yang ada dalam didiriku...
Karena kejujuran itu, jadi pelita hidupku
Walau kejujuran ini tak ada yang menghargai
Kadang kejujuran ini, justru jadi cemoohan
Karena pada saat ini, kejujuran masih dianggap kebodohan
Kejujuran masih tak memiliki arti, belum lagi dimaknai
Dibentang jalan hidupku yang sebahagiannya kulalui bersamamu
Munafik dan keserakahan sedang dijadikan pujaan
Kepalsuan, kebohongan sedang dijadikan amalan
Kekayaan, kekuasaan di anggapnya kehormatan
Cara mendapatkannya tak dijadikan persoalan.
Anakku....
Dibentang jalan hidupku, yang sebahagiannya kulalui bersamamu
Kejujuran belum memiliki arti, belum lagi dimaknai
Namun tetap kupesankan, pegang teguh kejujuran
Benih yang sudah ku semaikan, terus kau tumbuh suburkan
Sirami setiap hari dengan keimanan diri
Anakku...............
Yakinlah suatu hari......
Kejujuran yang kusemai, dan kau tumbuh suburkan itu
Akan semakin berarti akan makin dimaknai
Sinarnya benderang didalam hati
Harumnya semerbak di sanubari
Anakku.........
Dijalan hidupmu nanti, kejujuran akan makin dihormati
Dijalan hidupmu nanti , kejujuran akan makin dihargai
Dijalan hidupmu nanti, bahagiamu menanti
Walau tak bersamaku lagi..............
Jakarta 04-07-2006
Bungdamai
Putra Nusantara, lahir di Bandung Tanggal 15 November beberapa puluh tahun yang lalu , menghabiskan sebahagian besar hidupku dalam rentang pengembaraan dari daerah satu kedaerah lain dibumi luas Nusantara ini.Hoby menulis puisi tetapi tak pernah dipublikasi, karena merasa kurang percaya diri. Sampai akhirnya kuterdampar disini .Aku senang menemukan tempat hinggap dihabitat ini dan mencoba untuk berpartisipasi
Komentar
Posting Komentar