Tiba-tiba setiap aku
Terhenyak dan bisu
Di hadapan tubuhmu
Keadilan dan Pertaubatan
Hening yang terasing
Tak dikenali
Serupa bayangan
Nafsu yang gagap
Malu dicumbui
Imaji atap dan lanskap
Saat melahap senyap
Pada setiap durasi
Waktu dan almanak
Puntung rokok, sisa makanan
Di terminal, jalur tiga, perempatan
Serakan tak bermuasal, serangga dahan
Ketelanjangan, kelamin comberan
Berebut menulis sunyi dan tangisan
Tubuhmu menghamparkan kekosongan
Rahim kematian
2006
*
Sulaiman Djaya lahir di Serang, Banten 1 Januari 1978. Selain menulis puisi, saat ini ia aktif sebagai periset di Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) Universitas Paramadina Jakarta dan Jaringan Intelektual Mahasiswa dan Masyarakat Serang (JIMMS) di Serang, Banten. Antologi Puisi pertamanya adalah Mazmur Musim Sunyi.
Komentar
Posting Komentar