Pelangi itu hampir mencapai lautan
Ketika semua tersentak
Wajah-wajah yang selalu datang bergantian
Pelukan dan ciuman kalian berganti cerita
Ada yang sendiri menunggu
Beberapa hati tak luput berbunga-bunga
Tanya-tanya dari sadar kalian
Puja-puji sekedarnya
Basa-basi seperlunya
Jawaban tak mesti benar
Pujian sering melenakan
Namun hilang sebab mata tak boleh terpejam
Pelangi-pelangi kembali kesarang
Suara-suara menyentuh dari atap-atap suci
Menegur mengajak dan menggodaku dengan kenangan
Apakah perumpamaan ini semua
Jika pelangi itu kembali
Masihkah kukuh kau hindari
Bisikan-bisikan kalbu melebur dalam ayat-ayat panjang
Keriput-keriput tersembunyi bagai menghibur luka
Bila saja tak kunjung sinar tadi menyembul
Semua kan terbawa seruni dan siluet manis
Petir keras yang dulu menggelegar
Cobalah tuk tak berisik
Tolonglah jangan usik
Biarkan kami menyeka air dimata kami
Agar bisa senyum hari ini
wah ternyata yudi puitis juga, bagus tuh yud, aku bukan kritisi puisi, tapi nurutku...bahasanya puitis banget hehehe, oh yah aku jarang baca puisi karen asering ga ngerti :(.......well yudi sukses terus yah
BalasHapus