Dua antologi puisi elektronik baru untuk pembaca puitika.net. Antologi elektronik ini semuanya datang dari Lampung dan Mojokerto. Antologi pertama adalah "MAK DAWAH MAK DIBINGI : TAK SIANG TAK MALAM" dari Udo Z. Karzi. Antologi ini ditulis dalam dwi bahasa, Indonesia dan Lampung. Antologi kedua "BERITA BASI", dikirimkan Saiful Bakri. Nikmati kedua antologi ini di bagian download. Kami juga menerima antologi puisi elektronik dari anda , prosedurnya lihat saja di bagian FAQ. Terimakasih untuk Udo Z. Karzi dan Saiful Bakri.
Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”
Komentar
Posting Komentar