akukah perempuan yang di'empu'kan?
sedang aku benih telah kumiliki was-was itu
akankah aku dinanti penuh harap?
akankah ada sinar mata seluruhnya cinta untukku?
ataukah ketakutan mematikan karena aku pembawa petaka?
akukah perempuan yang di'empu'kan?
mengapa perempuan tak kupahami pikir-Nya
mengapa aku padamu rahasia itu milik-Nya
seperti diamnya angkasa luas
dan aku setitikpun bukan
maka aku tak minta diartikan apa-apa
akukah perempuan yang di'empu'kan?
menggigil aku
menempuh takdir tanpa sapa
engkau dia mereka semua sama
riuh mata maut memagutku
senyap ruang itu
tak ada hati berdarah
ruas-ruas waktu membekapku agar tetap bisu
minta maaf padamupun tak kuasa
akukah perempuan yang di'empu'kan?
kesudahanku tak perlu catatan
ketika aku tiba di kaki-Nya
hanya ini tanyaku
"Siapa namaku?"
*
Laura Paais lahir di Surabaya, 4 Agustus. pekerjaan saat ini sebagai writer di Ogilvy & Mather jakarta. Pengalaman menulis di majalah Femina, Gadis dan menulis kumpulan puisi pribadi perjalanan.
Puisi Nominasi Sayembara Puisi Puitika Edisi Mei 2006
Dengan Tema " Kematian dan Penderitaan"
aku sangat terharu ketika membaca tulisan diatas, ya seperti menggambarkan bagaimana keadaan kaum wanita di masa mendatang....sangat-sangat terharu dan sedih....
BalasHapus