pada telepon selulerku
keluh kesah, suka tawa tertulis semua
telepon itu hanya diam saja
dia menyimak tanpa komentar apa-apa
pagi baru tiba telah kutulis seribu cerita
belum usai teleponku berkata
'kenapa kata-kata ini saja yang kau ketik
apakah duka selalu datang tiap hari
apakah suka hanya mampir sekejap?'
aku diam saja jemariku terus mengetik
tengah malam begitu pengapnya
aku terbangun dan pergi ke teras
kubawa teleponku untuk sekedar teman bicara
kubuka catatanku yang entah sudah berapa banyak
aku terhenyak tak bisa berkata,semua telah terhapus
teleponku bergetar, terdengar suara samar
'bukankah semua kata telah pindah
ke dada, pikiran dan renunganmu'.
priok, 16 mei 2006
Komentar
Posting Komentar