negeri ini teater tentara, zal
militer dan polisi adalah aktor utama
yang boleh menyingkirkan rakyat dengan tembakan
yang punya negeri ini militer, itu soalnya
mereka pikir, kalau tak ada tentara
bangsa ini sudah bubar
mereka bilang, tentara manunggal dengan rakyat
sembari memasang moncong senapan di hadapan kita
rakyat, ibu yang melahirkan tentara
selama ini mereka berhak mengatur kehidupan kita
kita, rakyat, cuma numpang hidup di tanah air ini
maka, kita tak bisa macam-macam
jangankan jadi gubernur
minta dilindungi saja, malah ditembak
semua dari tentara, semua oleh tentara, semua untuk tentara
kita hanya dapat yang receh, kecil-kecil
jangan protes!
kalau demo bisa dibilang penjahat
maka, atas nama stabilitas tentara punya hak membunuh kita
negeri ini teater tentara, zal
karena kau bukan tentara, maka engkau harus mato
tapi kau tak usah sedih, zal
seusai malaikat menjemputmu, tak ada lagi yang takut mati
peluru yang bersarang di lehermu menjadi bara
yang membakar setiap jiwa yang tertindas
: setelah hari ini tak boleh ada lagi
sepotong nyawa yang melayang sia-sia
sebab, sepotong jiwa lebih berharga
ketimbang sejuta kepongahan penguasa
oktober 1999
---
NEGERI INJI TEATER TENTRA, ZAL
negeri inji teater tentra, zal
militer rik pelisi yaddo de aktor utama
sai kasi nyingkerkon neram rumpok pakai timbakan
sai ngedok negeri inji militer, inji soal ni
piker tian, kik mak wat tentra
bangsa inji radu bubar
cawa ni tian, tentra nunggal jama neram rumpok
sambil masangkon muncung senapang di hadapan neram
rakyat, ina sai ngelaherkon tentra
selama inji tian behak ngator kehurikan neram
neram, rakyat, ingkah numpang urik di waitanoh inji
maka, ram mak dacok macom-macom
dang hak jadi gubernur
ngilu tilindungi riya, malah titimbak
unyin jak tentra, unyin oleh ni tentra, unyin beni tentra
neram ingkah dapok sai riceh, lunik-lunik
dang protes!
kik demo dapok tiucakkon penjahat
maka, atas sai gelar ni stabilitas tentra wat hak matikon ram
negeri ini teater tentra, zal
mani niku lain tentra, niku harus mati
kidang niku mak perlu sedih, zal
seradu malaikat ngitai niku, mak ngedok lagi sai rabai mati
pilor sai nyarang di galahmu jadi apui
sai nyuwah sunyin ni jiwa sai kena tindos
: seradu rani ini mak ngedok lagi
kepelok jiwa sai lebon sia-sia
mani, sang lembar nyawa lebeh berega
jak sejuta pungah ni sai kuasa
oktober 1999
Komentar
Posting Komentar