Kusampaikan
Lintang Sugianto
Penerbit : Balai Pustaka
Cetakan I, Jakarta 2006
126 Halaman
"Sesudah Novelnya Matahari di atas Gili, sastrawati muda usia Lintang Sugianto muncul dengan kumpulan sajak ini. Himpunan Puisi jolong ini menunjukkan produktivitas dans emangat berkaryanya. Ucapan-ucapannya mengalir deras, tak dapat menahan gemuruh perasaannya. Semangat mendobrak apa yang terasa senjang dan lain sekitarnya, menggebu-gebu. Tak ada yang keliru dalam hal ini"
Taufiq Ismail
"Spontan, Tanpa pretensi dan jauh dari menggurui. Curahan rasa Lintang dalam kumpulan sajak-sajak yang bernuansa relijius ini terasa akrab dan jujur. Membagikan rasa haru karena ketulusannya. Ditengah maraknya penulisan puisi dewasa ini yang sudah menampilkan berbagai teknik berekspresi dan manipulasi artistik yang membuat puisi sering menjadi gelap dan kadangkala hanya timbunan opini saja"
Putu Wijaya
salah satu puisi dari antologi:
KUSAMPAIKAN
Anak-anak
kusampaikan maaf ini karena Tuhan belum selesai membuat jarak
ingin ku lukis matahari seperti milik Tuhan
agar kita segera pindah dan menempati dunia baru yang ku cipta
akan kuhembuskan sendiri angin-anginnya
ku bentuk bulan agar tidak pandai menggantung saja
melainkan duduk di tepi meja mengajak kalian bercerita
ku tusuk mendung berserta malam dan mimpi-mimpinya
karena ku ingin kalian bernyanyi dan bukan tidur di sana
dunia ciptaanku ini rata dan bukan bundar, anak-anak
sehingga lautan pun tidak sedalam ketakutan kalian
bermainlah, anak-anak...
telah ku huat karang dan ikan bercerita
kalian akan dapat melihat unggas-unggas yang tergelitik angin sayap-sayapnya mereka terbahak bersuara mirip kalian
pohon-pohon berceloteh berlarian mengejar kalian semua ku buat berbicara dan bukan membisu sehingga tidak akan ada sepi, anak-anak
ku sampaikan maaf ini
lantaran kuturunkan juga bintang-bintang sejengkal tangan kalian agar merendah dan tak bermain ketinggian
ku buat jauh menjadi dekat
coleklah angkasa itu, anak-anak
ia pun segera membongkar rahasianya
tanpa menunggu kalian bertanya atau menduga-duga
langit, ku jadikan penuh gambar dan tidak hanya biru
kalian bisa melompat-lompat di situ
sebab langit bukan di atas
kusampaikan maaf ini
karena segera ku bubarkan benua-benua beserta bangsa-bangsanya
ku bubarkan penguasa
ku bubarkan manusia
ku bubarkan neraka dan setannya
ku bubarkan usia
ku bubarkan kematian itu sendiri
ku bubarkan segenapnya ....
ku cipta semua menjadi anak-anak...
dan inilah dunia itu...
kusampaikan maaf ini kepada Tuhan
karena belum selesai membuat jarak
Bangil, 25 Mei 1999
Komentar
Posting Komentar