Tiga antologi puisi elektronik baru untuk pembaca puitika.net. Antologi elektronik ini semuanya datang dari Nanang Suryadi. Antologi pertama adalah "Telah Dialamatkan Padamu". Antologi ini sebelumnya sudah dicetak dan dibukukan. Jika anda belum membelinya anda bisa melihat puisi-puisi di dalamnya melalui antologi puisi elektronik ini. Antologi kedua "Untuk Bunda Atta", puisi-puisi cinta untuk sang Istri tercinta. Antologi ketiga "Sajak baru Menangis" , sajak-sajak baru dari sang penyair. Nikmati ketiga antologi ini di bagian download. Kami juga menerima antologi puisi elektronik dari anda , prosedurnya lihat saja di bagian FAQ. Terimakasih untuk Nanang Suryadi
Membaca puisi-puisi dalam Telimpuh, kumpulan puisi kedua Hasan Aspahani, ibarat menyimak percakapan yang digambar dengan berbagai teknik dan dipulas dengan warna-warna yang melimpah. Tengok saja: ”Lupakan aku,” ujarmu dengan suara pipih dan lembab di bingkai pertama, balon percakapan itu tiba-tiba pecah dan menjelma kabut, juga dingin dan kata-kata di dalamnya jadi percik rintik. Aku menggambar payung untukmu, tapi kau menolak dan meminta aku memelukmu: ”Biarkan aku basah dan hilang dalam sejarah ingatanmu.”
Komentar
Posting Komentar