Ada yang ingin ditulisnya pada setiap tetes cairan infus : semacam doa, mantra, atau sebuah gumam belaka 1/ Dia menduga bentuk sakitnya adalah sebuah kolam dan tiap tetes cairan infus akan membuat riak kecil di permukaannya, seperti butiran hujan yang pecah di atas patung batu Malin Kundang sesaat setelah dikutuk Ibunda diam-diam dia mulai menduga : inikah sakit anak perantauan? 2/ Ketika pada tangannya hendak dimasukkan sebentuk selang kecil ada rasa sakit, seperti jemari lentik Ibu mencubit masa kanak dia bergumam,” Ibu tetap tersenyum meski aku begitu nakal.” lalu dia memilih tertawa kecil, alih-alih mengaduh pelan 3/ Yang dia tahu, ada tulisan tangan Ibunda tersayang terhapus pada kantung infus. Menetes pelan-pelan, memasuki sebuah nadi dalam tubuhnya 2007
di sini tak lagi ada sungai. hujan menggantikannya. jika pun malam, bulan berselimut di ranjangnya...
BalasHapusanda pandai sekali menikmati suasana sehingga tidak hanya menikmati bulan yang ada di langit. Tetapi juga bulan di sungai-sungai, kolam-kolam dan jangan lupa yah menikmati bulan yang ada di hati-hati pembaca puisi anda. Menyenangkan!
BalasHapus:)
bulan tak pernah tenggelam di sungai-sungai dan kolam-kolam imaji kita
BalasHapussalam :)