---penemu roket
Adakah makna atas hidup kita ini, kawanku,
agar bukan sebatas replika: dan lahir lalu tua dan mati?
Hari-hari telah kita cari dan kecewa tak bertemu
hingga desah nafas denyutan nadi terasa sia-sia
Tapi itu dulu. Sebelum kau memanjat pohon
yang tertinggi di desa, mencari Mars.
Seperti dongeng.
Kali ini, bukan karena lagi-lagi kau gagal sampai ke langit,
melainkan justru ketika turun dan tersentak, maka
tersingkaplah rahasia penciptaan atasmu:
Bahwa untuk capai ke atas sanalah
perjanjian hidupmu
Kukira, seperti kau, telah kutemukan juga kini yang kucari
rahasia yang ternyata terbungkus dalam senyum kecil anakku
pada genggaman erat yang mungil, derai celoteh lucu
yang sejuk mengalir nyusupi nadiku
(Dan pada jutaan tatap yang luka; hati-hati yang lasak dilantak nasib. Pada tubuh-tubuh terpinggirkan, yang terenggut dari kepatutannya
tersebab dicacah burung-burung nasar kehidupan)
Apakah betul rahasia atasku, kawan, juga agar
ke atas sana, yang entah pada saatnya nanti
Sepertimu, jadi abadi
Jakarta, Feb - 2000
Komentar
Posting Komentar