Kami hanya menyuarakan rakyat
Karena kami bisa merakyat
Tak seperti wakil rakyat yang bejat
Ungkap kubu mahasiswa dalam orasi yang tersekat
Kami hanya melaksanakan perintah
Dalam komando yang mewajibkan kami melangkah
Meski kita satu hati namun kami tak boleh kalah
Ungkap aparat keamanan yang mulai gerah
Kami hanya perantara pesan
Mengungkap fakta di balik tuntutan
Kami tak boleh berpihak meski pula ingin melawan
Ungkap wartawan kala berjuang melakukan peliputan
Di satu titik dimana emosi mengalahkan logika
Kami semua tak pernah tahu mengapa diserang dan saling serang
Pucuk pimpinan negara ini pun lantas beretorika
Namun jauh dari harapan dan tuntutan : sayang!
(Paris Van Djava, 18 Maret 2006, di depan layar kaca)
Komentar
Posting Komentar