merdeka, Bung! pagi ini milik siapa?
matahari menatap tajam jalan jalan aspal
berkilapan dengan pantulan debu
diantara mesin mesin kota yang beringas
ada kerling kejenuhan menyeruak lihat betapa beci rindu ia
jalan jalan ini, ia mengasuhnya di pelukan waktu ditaburinya daun daun kering
dan bebunga warna belia saat musim demi musi_m tiba dan angin sedemikian sabar
menghitung terik berlaksa laksa
merdeka, Bung! pagi ini milik siapa?
kemarin seorang renta pedagang kaki lima mati
nestapa tubuhnya redam dihantam truk,
saat dengan cemas dan ketakutan berlari
dikejar sekawanan kamtib kota
remuk jiwanya di aspal ini pula
matahari menyaksikannya
dan angin dengan hiba segan
mempercepat kematiannya
merdeka, Bung! pagi ini siapa punya?
Komentar
Posting Komentar