Kami meludah bersama sama, dan meneriakkan neraka untukmu. Kami berjalan melintasi setiap genangan air liur yang telah berubah menjadi sumber penghidupan, karena tak ada lagi air bersih. Mereka telah melabeli dan membuat serasa air itu miliknya, sementrara kami, hanya menelan air liur lagi, atau meludah bersama sama. Semoga tak akan pernah berlanjut, semoga.
Kita lihat di sebelah sana, sumber sumber air telah dipagari, dengan tidak bersahabat. Kami hanya menonton di kejauhan.
Komentar
Posting Komentar