adakah Engkau masih milikku?
adakah Engkau masih kasihku?
mengapa masih perih berdenyut?
mengapa masih duka bertaut?
mengapa nyeri cucuki hati?
diri hampar sejuta duri
dada lesak sejuta tanya
Kau beri subuh untuk pagiku Kau beri pagi untuk siangku Kau beri siang untuk soreku Kau beri sore untuk petangku Kau beri petang untuk malamku Kau beri malam untuk tidurku dalam tidur Kau beri mimpi dalam mimpi Kau beri senyum dalam senyum aku terbangun saat bangun kuingat kerja menuju kerja aku berjalan saat jalan aku berpikir dalam pikir aku merenung dalam renung kuingat Engkau dalam ingat aku tertawa dalam tawa Kau sapa sedih dalam sedih aku bernafas dalam nafas Kau eja perih dalam perih kusebut nama dalam nama Kau panggil aku selewat panggil aku bersujud dalam sujud aku menangis dalam tangis aku meraba
gemuruh debu di dalam diri
kuulang debu di dalam ngilu
kuulang ngilu di dalam bisu
kuulang bisu serupa ritual
kukaji diri terus kukaji
tak kunjung temu siapa diri
hingga sesak di dalam dada
oleh tanya tiada berujung
di mana aku dalam hati-Mu?
adakah aku masih milik-Mu?
Maret 2006
Komentar
Posting Komentar